Cara Mudah Deteksi Penyakit Pikun atau Demensia

Cara Mudah Deteksi Penyakit Pikun atau Demensia – Apakah kamu sering lupa, Lupa adalah pengalaman manusia yang normal. Namun, jika Anda cenderung melupakan aktivitas dan interaksi dengan orang lain, waspadai gejala demensia. Kita harus cepat menemukan cara untuk mengenali lansia dan keluarga dekatnya agar tidak semakin parah. aplikasi

Cara Mudah Deteksi Penyakit Pikun atau Demensia

dasninternational – Masyarakat umum mengasosiasikan demensia dengan usia tua. Kondisi ini masih dianggap normal pada orang tua. Padahal, demensia merupakan cedera otak yang tidak boleh dianggap enteng. Secara medis, demensia adalah sindrom disfungsi otak yang mempengaruhi kognisi (berpikir), emosi, dan perilaku dalam aktivitas sehari-hari.

Baca Juga : Manfaat Terapi Cahaya untuk Penyakit Alzheimer

Demensia Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum. Saat ini, lebih dari 50 juta orang menderita demensia dan sekitar 60-70 orang menderita penyakit Alzheimer. Dalam situasi sulit, mereka sepenuhnya bergantung pada orang lain dan pengasuh (caregivers). Bagaimana Anda memandang penyakit yang berkaitan dengan usia dan penyakit Alzheimer.

Jumlah pasien dengan demensia Alzheimer meningkat

Deteksi dini membantu pasien dan keluarga mereka mengatasi efek penurunan kognitif dan dampak psikososial penyakit dengan lebih baik. Pengobatan dini demensia Alzheimer juga penting untuk memperlambat proses penuaan. Eisai Indonesia dan PERDOSSI akan meluncurkan kampanye kesadaran #ObatiPikun bersamaan dengan Bulan Peduli Alzheimer pada bulan September ini.

Ketua Panitia Pusat (PP) PERDOSSI, DR.DR. Dodik Taskworo P, SpS(K) mengatakan dalam webinar, Selasa (15/9): Jumlah penderita penyakit Alzheimer di Indonesia diperkirakan mencapai 1 juta pada tahun 2013. Jumlah ini diperkirakan akan berlipat ganda secara dramatis pada tahun 2030 dan meningkat menjadi 4 juta pada tahun 2050,” jelasnya.

Jauh dari penurunan, jumlah penderita demensia alzheimer di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang penyakit Alzheimer menyebabkan stigma dan hambatan untuk diagnosis dan pengobatan. Dr Astuti, Sp.S(K), pemimpin studi neurobehavioral PERDOSSI, mengatakan penyakit Alzheimer memiliki faktor risiko yang sangat berbeda, orang dengan risiko lebih tinggi terkena demensia tipe Alzheimer.

Orang dengan cedera kepala, depresi, atau sedikit pendidikan juga berisiko lebih tinggi. “Selain mengetahui faktor risiko, penting juga untuk mengenali bahwa demensia Alzheimer adalah kronis dan kerusakan otak meningkat seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mengobati pasien lebih cepat dan menunda kerusakan otak Alzheimer.

Demensia Alzheimer terdeteksi oleh EMS

Selain kampanye #ObatiPikun, Perdossi dan PT Eisai juga memperkenalkan metode deteksi dini penyakit Alzheimer dengan EMS (E-Memory Screening). Ya itu benar. Deteksi dini penyakit Alzheimer kini bisa dilakukan sendiri. Ahli Saraf, Ph.D. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S(K) mengatakan aplikasi E-MS (E-Memory Screening) untuk mendeteksi gejala dini demensia alzheimer merupakan inovasi dan 100% karya anak-anak tanah air.

E-MS sebagai sebuah aplikasi yang secara resmi telah diluncurkan pada tanggal 20 September 2020 dan juga akan tersedia untuk dapat diunduh di dalam Playstore dan juga Appstore. Kami berharap aplikasi ini akan menjadi tes massal bagi semua orang untuk mengidentifikasi kemungkinan demensia dengan cepat dan sesegera mungkin. Ini sangat mudah digunakan. Jawab saja 8 pertanyaan singkat ya dan tidak. Skor Anda akan ditampilkan. Semakin tinggi skor, semakin tinggi risiko demensia.

Ketahui skor Anda dan jangan khawatir bahkan setelah itu ternyata berisiko tinggi dan menyebabkan demensia. Aplikasi ini juga mengarahkan Anda ke dokter terdekat yang memiliki kemampuan menangani demensia. Sangat mudah dan nyaman. Sekarang mari kita mulai merawat gejala pelupa dan pikun yang tidak biasa. Anjurkan deteksi dini oleh anggota keluarga agar pengobatan dini dapat diberikan.

Mengenal Macam-Macam Demensia

Ada macam-macam demensia. Istilah penyakit demensia sendiri juga sering dapat digunakan untuk dapat menggambarkan sebuah kepikunan pada orang yang juga sudah berusia sangat tua. Namun, sebenarnya ini merupakan kondisi yang lebih kompleks. Jenis penyakit demensia yang juga sangat berbeda dapat juga memiliki beberapa penyebab dan juga gejala yang sangat berbeda pula.

Demensia adalah merupakan suatu penyakit yang menurunnya sebuah nilai kemampuan pada otak untuk dapat melakukan sebuah fungsi dasar, seperti mengingat, berbicara, berpikir, dan juga membuat sebuah keputusan. Orang dengan demensia biasanya mengalami kesulitan merawat diri sendiri, kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, dan kesulitan memahami apa yang mereka lihat. Beberapa orang dengan demensia mengalami perubahan perilaku dan kesulitan berkonsentrasi. jenis

Mengenal Bentuk-Bentuk Demensia – Alodokter

Demensia disebabkan oleh kerusakan atau kematian sel saraf di otak. Tentu saja, jumlah sel saraf pada setiap orang berkurang seiring bertambahnya usia. Namun, orang dengan demensia memiliki jumlah sel saraf yang berkurang secara signifikan. Ada berbagai jenis demensia, diklasifikasikan menurut penyebab kerusakan sel saraf.

1. Demensia pada penyakit Alzheimer

Sekitar 60 hingga 80% penderita demensia mengidap penyakit ini. Penyakit ini juga disebabkan oleh sebuah pengendapan pada protein didalam otak yang dapat mengganggu sebuah fungsi sel pada sistem saraf. Beberapa gejala penyakit Alzheimer yang paling umum adalah:

  • Kesulitan mengingat waktu, tempat, nama, tanggal lahir, alamat, dan informasi dasar lainnya
  • Saya sering kehilangan barang dan tidak ingat di mana mereka berada
  • Kesulitan berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain
  • Susah jalan, susah ganti baju, susah ke toilet
  • Perubahan kepribadian atau suasana hati yang sering terjadi
  • sulit untuk memahami apa yang terjadi di sekitarnya
  • Sering melupakan anggota keluarga dan tidak mampu merawat dirinya sendiri

2. Demensia vaskular

Bentuk demensia selanjutnya adalah demensia vaskular. Pada demensia jenis ini, kerusakan sel-sel otak disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak. Demensia vaskular biasanya dapat terjadi pada banyak orang yang juga baru saja penyakit mengalami stroke. Gejala umum meliputi:

  • bingung dan kesal
  • gangguan penglihatan
  • Halusinasi
  • gangguan memori
  • Kesulitan berbicara atau memahami bahasa orang lain
  • perubahan kepribadian
  • melakukan hal yang mudah itu sulit

3. Demensia dengan badan Lewy

Demensia jenis ini terjadi karena protein tertentu menumpuk di sel saraf yang mengganggu transmisi sinyal kimia di otak. Demensia ini memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.

  • gangguan memori
  • Kesulitan berpikir, membuat keputusan, atau memperhatikan
  • Melihat hal-hal yang tidak ada (halusinasi)
  • Kesulitan tidur di malam hari, tiba-tiba tertidur di siang hari
  • Sering melamun
  • bersalaman
  • Kesulitan berjalan atau berjalan sangat lambat

5. Demensia campuran

Demensia campuran adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki lebih dari satu jenis demensia. B. Demensia akibat penyakit Alzheimer dengan demensia vaskular. Gejala yang dialami oleh penderita demensia campuran sangat bervariasi tergantung dari jenis demensianya.

Selain lima jenis demensia yang disebutkan di atas, sebenarnya ada beberapa jenis demensia, namun sangat jarang dibutuhkan. Saat ini tidak ada cara pasti untuk mencegah demensia, karena sebagian besar demensia disebabkan oleh faktor penuaan atau genetik. Namun, menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, cukup berolahraga, mengontrol kadar kolesterol, dan tidak merokok, dapat mengurangi risiko demensia.

Cara terbaik untuk dievaluasi untuk dugaan penyakit demensia adalah menemui dokter Anda. Dokter Anda akan merujuk Anda ke ahli saraf (neurolog), psikiater (psikiater), atau ahli geriatri yang akrab dengan mendiagnosis dan mengobati kasus-kasus ini.

Ini mungkin di rumah sakit terdekat dengan rumah Anda. Yang penting mudah bagi keluarga untuk membicarakannya. Jika dokter keluarga Anda biasanya merawatnya dan Anda merasa nyaman dengannya, Anda mungkin ingin meminta rekomendasi itu juga, karena akan lebih mudah untuk mengelolanya di masa mendatang.