34 Jajanan Pasar Tradisional yang Masih Diminati Sampai Sekarang

www.dasninternational.org34 Jajanan Pasar Tradisional yang Masih Diminati Sampai Sekarang. Jajanan pasar merupakan jajanan yang bisa dibeli dari pasar tradisional. Jenisnya pun berbeda, dari yang manis hingga yang asin. Namun di era modern seperti sekarang ini, jajanan pasar tradisional sudah sulit ditemukan.

Dulu kita bisa dengan mudah menikmati jajanan ini, tapi sekarang sudah mulai tergantikan dengan masakan yang semakin modern. Namun, meski jaman sudah berganti, jajanan pasar tradisional ini tetap ada. Disini Seruni akan membagikan artikel tentang jajanan tradisional Indonesia.

Inilah Jenis Jajanan Pasar Tradisional.

  1. Klepon

Klepon menjadi kue yang termasuk dalam kelompok jajanan pasar tradisional. Klepon berbentuk bulat seperti onde-onde, perbedaannya terletak pada tekstur dan isinya. Jajanan tradisional ini terbuat dari tepung ketan, tepung ketan dipotong kecil-kecil, diisi gula merah, kemudian direbus dengan air mendidih. Setelah matang, lapisi klepon ini dengan kelapa parut. Bagi yang belum pernah makan keratin, Anda bisa memasukkan seluruh kue ke dalam mulut Anda untuk melelehkan gula di mulut Anda. Enak bukan?

  1. Onde-onde

Onde-onde adalah kue jajanan pasar yang sangat populer di Indonesia. Ini mudah ditemukan di pasaran, dan juga bisa ditemukan di pinggir jalan melalui truk penggorengan. Onde-onde berbentuk bulat-bulat, dengan biji wijen putih di atasnya. Onde-onde adalah makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan dan tepung terigu, diisi dengan pasta kacang hijau dan digoreng. Ukurannya pun bermacam-macam, dari yang besar hingga yang kecil. Apalagi camilan ini masih enak.

  1. Lemper

Makanan tradisional berbahan dasar beras ketan ini biasanya diisi dengan ayam yang dicincang atau dicincang. Setelah dibungkus dengan daun pisang, rasa dan aromanya lebih pekat. Di Jawa lemper masih mudah ditemukan dan biasanya digunakan sebagai jajanan pernikahan. Perawatan ini biasanya digunakan sebagai pengencangan perut sementara sebelum beralih ke makan besar.

  1. Dadar Gulung

Telur dadar juga bisa disebut pancake. Perbedaannya adalah pancake biasanya tidak digulung, tetapi seperti namanya, mereka digulung. Telur dadar menggunakan isian berupa kelapa parut yang sudah dimasak dengan gula. Rasanya yang manis dan asin membuat banyak orang ketagihan.

Baca Juga: 22 Destinasi Kuliner Terbaik di Surabaya

Di masa lalu, jajanan tradisional sekolah dasar identik dengan pos-pos hijau di masa lalu. Seiring berjalannya waktu, muncullah gulungan pancake dengan berbagai warna unik, bahkan roti gulung dengan pola. Menarik?

  1. Nagasari

Bihun dan santan merupakan bahan utama pembuatan gas panjang. Isi dan balutan pisang dengan daun pisang memang sangat menggoda. Tepung manis dan asin pasti bikin ketagihan. Tahukah kamu kalau Nagasari adalah salah satu jajanan tersehat.

  1. Kue Cucur

Cucur berwarna merah bata dan memiliki rasa manis yang menarik. Jajanan ini terbuat dari campuran gula aren dan tepung goreng. Bowsprit tebal di bagian tengah dan tipis di bagian pinggir, menyerupai bunga teratai. Jika dipasangkan dengan teh manis di sore hari, Anda bisa menggunakan kue Bowsprit. Nah, apalagi di hari hujan, malam yang dihabiskan bersama keluarga pasti akan menjadi waktu yang damai.

  1. Cenil

Jajanan ini berasal dari daerah Kebumen. Cenil terbuat dari pati dan dimakan dengan kelapa parut dan gula pasir. Bisa juga dimakan dengan gula merah cair atau ketan hitam. Tanpa isian gula merah cair seperti klepon, cenil tetap juaranya!

  1. Kue Talam

Kue talam adalah kelezatan ala Betawi. Untuk jajanan Allison ibu rumah tangga warga, masih mudah menemukan jajanan semacam itu di pasar. Kue talamnya lengket dan memiliki tekstur yang kenyal. Talam sendiri terbuat dari tiga bahan dasar yaitu bihun sagu, bihun dan bumbu pandan. Ciri yang membedakan kue talam adalah warnanya yang putih dan hijau.

  1. Lupis

Mirip dengan Lontong, lupis terbuat dari beras ketan dan disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah cair. Tilapia (juga dikenal sebagai tilapia) adalah makanan alami dari Jawa Tengah. Dulu, lupus bentuknya segitiga, tapi karena terlalu sulit dibungkus, akhirnya dibuat bulat dan ramping. Jajanan pasar ini biasanya disajikan sebagai sarapan pagi atau teh sore untuk teman-teman. Rasa manisnya memastikan kecanduan.

  1. Bikang

Bikang adalah sejenis kue yang terkenal di seluruh nusantara. Di Jawa khususnya Jawa Tengah banyak yang menyebut kue ini Coro Bikang atau Coro Bikan. Jajanan tradisional ini biasanya berwarna merah jambu, hijau, putih dan coklat, dengan bentuk bulat dan tampak membengkak di bagian tengah.

  1. Bugis Ketan

Kue Bugis adalah salah satu jenis kue tradisional Sulawesi. Kue ini terbuat dari kelapa parut, gula merah dan bahan khas lainnya yang saat digigit dan dimakan rasanya lembut, enak, enak dan manis. Di Jawa juga ada yang mirip dengan kue Bugis yaitu kue Mendut.

  1. Serabi

Serabi atau surabi adalah jajanan pasar tradisional berupa pancur mirip pancur yang terbuat dari tepung beras, santan, dan kelapa parut. Sebagian besar dari Anda mungkin hanya tahu pancake manis tradisional, meskipun ada pancake asin.

Saat ini di beberapa kota sudah banyak toko yang membuka warung, seperti warung atau warung yang hanya menggunakan pancake sebagai sajian utamanya. Biasanya digunakan untuk obrolan video grup dengan teman atau keluarga. Di toko serabi, kesan serabi sebagai jajanan tradisional kuno berangsur-angsur menghilang di mata anak muda.

  1. Mendut

Pernahkah Anda mendengar cerita tentang Roro Mendut? Kue mendut berasal dari Jawa, cerita yang sama dengan Roro Mendut. Mendut terbuat dari tepung beras dengan di dalam gula merah. Di beberapa tempat, kue mendut yang dibungkus dengan daun pisang dan ditambahkan santan. Rasanya yang kenyal dan manis adalah salah satu hal yang paling sayang untuk dilewatkan di Mendut.

  1. Wajik

Intan sangat populer di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wajik sendiri memiliki banyak varian, salah satunya adalah wajik ketan yang terkenal. Lontong ketan dikukus dengan campuran santan dan gula merah. Rasanya yang legal sangat menarik, apalagi di sore hari sebagai pendamping teh.

  1. Kue Bugis Mandi

Alasannya disebut kue mandi minuman keras karena bisa dimakan dengan kuah santan kental. Selain diisi dengan kelapa parut, kacang hijau juga bisa dijadikan pilihan untuk membuat kue Bugis mandi yang gurih dan berwarna-warni.

  1. Kue “Ku”

Kue Ku sebenarnya berasal dari Tiongkok, namun kini sangat populer di nusantara karena sering muncul sebagai pendamping tumpeng dan merupakan salah satu isian kue kue Tampah. “Ku” adalah kata Cina dalam dialek Fujian, yang berarti Kura Kura jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, jajanan tradisional ini sebenarnya adalah kue penyu karena bentuknya yang mirip penyu.

  1. Kue Putu Ayu

Kreativitas memasak melahirkan kue Putu Ayu. Dilihat dari jenisnya kue putu dengan kue putu ayu merupakan jajanan pasar yang tidak mudah rusak, biasanya banyak dijual di toko kue. Kue putu ayu dicetak dalam cetakan seperti bunga. Penampilan dan coraknya yang cantik menjadi dasar dari namanya Putu Ayu.

Baca Juga: Anak Muda yang Suka Nongkrong harus Tahu “Mods Culture”

Tekstur dan rasanya berbeda dengan kain Pudu. Putu bambu lebih “kepyar” (mudah dioleskan), sedangkan Putu Ayu lebih kompak dan teksturnya mirip sponge cake. Kebanyakan ikan putuo terbuat dari campuran tepung beras dan tepung ketan.

  1. Kue Putu

Kue putu adalah kue yang diisi dengan gula jawa, kelapa parut, dan tepung beras kasar. Kue ini dikukus dalam tabung bambu lebat dan dijual saat matahari terbenam hingga larut malam. Suara uap unik alat bersiul ini juga menjadi alat promosi yang dijual oleh para pedagang. Sebagian besar warna kue Putuo ini berwarna putih dan hijau.

  1. Lumpia

Lumpia dikenal sebagai makanan khas Semarang. Makanan ini berupa tepung terigu tipis yang dibuat menjadi kulit dan kemudian digunakan sebagai bahan pengemas isian, bisa berupa rebung, telur, lalapan, daging atau seafood. Makanan ini dibuat dengan cara digoreng dan biasanya disantap dengan sambal atau sambal.

  1. Kue Putri Noong

Noong sendiri berasal dari kampung halaman asli Sunda, dan artinya sendiri bisa diartikan sebagai “sedikit mengintip”. Biasanya jajanan tradisional ini memiliki warna yang beragam, sehingga menarik para penikmat adiboga. Yang bikin kue ini enak adalah di dalamnya terdapat pisang rebus yang akan menyembul keluar dari dalam setelah diiris.

Di luar, suka dilapisi dengan parutan kelapa matang, sehingga menyerupai seorang putri yang mengintip di bawah salju. Bahan pembuatannya mirip dengan pembuatan getuk singkong.

  1. Getuk Lindri

Jenis makanan tradisional khas Jawa ini berupa singkong, namun kali ini Seruni yang membahas getuk lindri yang merupakan variasi dari getuk konvensional. Terbuat dari tepung singkong dan gula giling halus, dicampur pewarna makanan dan vanili, lalu dicetak kecil-kecil sepanjang panjangnya dan dipadatkan, mirip bakmi, jadi dibuat setebal 2 cm. 4 cm, lalu dipotong-potong potongan dengan panjang sekitar 5 cm dan lebar 4 cm.

  1. Kue Lapis Legit

Jajanan yang ada di pasaran tidak mudah rusak, memiliki tekstur yang lengket, dan bertumpuk-tumpuk sehingga mengeluarkan aroma rempah yang harum. Kue ini terbuat dari tepung terigu dan adonan telur. Pembuatan kue legal membutuhkan sedikit ketelitian, karena kue memiliki 3 lapis dan tiap lapis memiliki cara memasak yang berbeda.

  1. Kue Mangkok

Cupcakes adalah penganan yang terbuat dari tepung beras, tepung terigu dan tapioka tapioka yang bisa dimasak dengan cara dikukus. Itu tampak seperti mangkuk, dan pada akhirnya penuh dengan bunga. Kue ini sering dijual di pasar dan diperjualkan oleh pendatang Tiongkok selatan, yang kemudian mengalami pelokalan.

  1. Semar Mendem

Semar mendem adalah seorang pertapa, tidak dibungkus daun. Sebagai pembalut dapat digunakan dadari atau krep yang terbuat dari campuran telur dan tepung dan dipanaskan dengan cepat agar bentuknya kencang. Biasanya berisi ayam. Biasanya kudapan ini dimakan dengan santan atau santan yang sangat kental.

  1. Kue Lapis

Disebut kue lapis karena biasanya terdiri dari dua lapis warna. Kue jenis ini banyak dijumpai di Indonesia. Kue ini terbuat dari tepung beras, pati, santan, gula pasir, garam dan pewarna.

  1. Kue Lumpur

Jika Anda menyukai jajanan pasar tradisional dengan tekstur lembut, cobalah kue lumpur. Selain untuk dicicipi bersama keluarga, kue ini juga cocok untuk para tamu hajatan adat. Kue lumpur ini sebenarnya tidak terbuat dari gumpalan, ha ha. Namun kue jenis ini dibuat dengan santan, tepung yang dicampur kentang, telur, vanili, dan ditaburi kismis serta bahan lainnya.

Untuk mendapatkan tekstur lembut seperti kue, kentang rebus ditambahkan ke adonan tumbuk. Kue lumpur mudah ditemukan di Indonesia. Banyak yang percaya kalau kur basah ini berasal dari Bandung, Jawa Barat. Sayangnya, tidak ada yang tahu asal muasal kue ini. Aroma unik dari vanilla pandan menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun.

  1. Misro

Misro (Misro) berasal dari Bandung, Jawa Barat, merupakan jajanan pasar tradisional yang terbuat dari singkong parut dengan bahan dasar kuah oncom dan gula. Bahan utamanya adalah tapioka, gula merah, dan tepung tapioka. Mimis memiliki rasa yang manis dan asin, singkatan dari “amis dijero” dalam bahasa Sunda yang artinya manis di dalam. Misro berbentuk bulat dan agak pipih. Di dalamnya, Anda akan merasakan saus oncom dan gula.

  1. Jentik Manis

Jajanan pasar tradisional yang satu ini menggunakan bahan dasar campuran santan kelapa yang direbus beserta sagu mutiara. Kue “Jentik manis” ini kerap dihidangkan dalam plastik dan dibungkus dengan melipat. Tekstur kue ini yang kenyal seperti agar-agar dan rasanya yang sesuai dengan namanya “Manis”. Tampilan kue ini sangat menarik dan rasanya sangat lezat, manis dan lembut. Penganan tradisional ini sangat pas jika disajikan bersama keluarga maupun untuk jamuan para tamu.

  1. Kue Putri Mandi

Kue ini mirip dengan kue koci, namun tampilannya berbeda. Kue mandi putri ini biasanya disantap dengan kuah santan agar semakin nikmat. Warna-warna kue mandi ini memiliki tampilan yang sangat menarik dan menarik. Asal muasal kue putri mandi ini berasal dari pulau jawa.

  1. Apem

Merupakan kue khas arab dengan bentuk apex yang mirip dengan kue serabi Bandung. Ini sebenarnya tidak terlalu mirip karena simpulnya lebih tebal dan lebih lembut. Asal muasal nama apem berasal dari bahasa arab “afuan” yang artinya memaafkan sehingga mudah ditemukan di bulan suci ramadhan.

Kue apex biasanya terbuat dari tepung beras dan santan. Bentuknya seperti mangkuk tipis dan kecil.Ternyata apex juga bisa ditemukan di berbagai wilayah Asia Tenggara, namun apex di negara lain masih berbeda dengan yang di jual di Indonesia.

  1. Emping

Emping termasuk makanan ringan khas Indonesia seperti keripik kentang tapi terbuat dari biji melinjo (Gnetum gnemon). Emping memiliki rasa yang agak pahit. Ada banyak bumbu yang beredar di pasaran, tergantung dari rasa asli (asin), pedas atau manis, tergantung penambahan garam atau gula karamel.

  1. Kue Putu

Makanan tradisional Indonesia berupa kue isi gula jawa, dilapisi kelapa parut dan tepung beras berbutir kasar. Masukkan kue ini ke dalam tabung bambu yang agak dipadatkan dan kukus. Kue ini dijual mulai matahari terbenam hingga larut malam. Suara uap unik alat bersiul ini juga menjadi alat promosi yang dijual oleh para pedagang.

Sebagian besar warna kue Putu ini berwarna putih dan hijau. Putu versi Bugis (Sulawesi Selatan) menggunakan beras ketan hitam bebas gula. Putu ditaburi kelapa parut dan sambal. Putu Bugis hanya dijual pada pagi hari sebagai pengganti sarapan yang praktis.

  1. Tiwul

Tiwul merupakan makanan pokok pengganti singkong atau nasi berbahan dasar singkong. Tiwul terbuat dari tapioka kering (singkong kering). Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya memang lebih rendah dari nasi, namun cukup untuk menggantikan nasi. Pada masa penjajahan Jepang, Tiur digunakan sebagai makanan pokok sebagian orang Indonesia.

  1. Bakwan

Ini adalah gorengan yang terbuat dari sayur mayur dan tepung terigu yang umum di Indonesia. Bakwan biasanya mengacu pada jajanan sayur goreng yang biasa dijajakan oleh pedagang asongan. Bahannya antara lain tauge, irisan kol (kubis) atau wortel yang diiris tipis, dicampur dengan adonan tepung dan digoreng dengan banyak minyak goreng. Bakwan disebut bala-bala di Jawa Barat, pia-pia di Jawa Tengah khususnya di Pati, weci di Kota dan Kabupaten Malang, dan ote-ote di Sidoarjo dan Surabaya. Bakwan mirip dengan yasai tenpura Jepang (tempura sayuran).

Selain beberapa jajanan pasar tradisional di atas, masih banyak kuliner tradisional yang digantikan oleh kuliner modern. Oleh karena itu, untuk anak-anak jaman sekarang, walaupun teknologinya sudah maju, mohon jangan lupakan keseruan memasak tradisional. Selain tetap mempertahankan ciri khas lokalnya, jajanan pasar ini sehat dan memiliki nilai gizi yang tinggi.